08 Februari 2021

2020, BCA Syariah Catat Pertumbuhan Positif

Jakarta, 8 Februari 2021 – PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah) tumbuh positif dari segi Aset, Dana Pihak Ketiga dan Laba di tengah tantangan pandemi selama tahun 2020.  Hal tersebut disampaikan oleh Direktur BCA Syariah Pranata dalam acara Pemaparan Kinerja Keuangan BCA Syariah 2020 secara virtual kepada media.

 

Virtual Media Updates – Direksi BCA Syariah berphoto bersama saat penyelenggaraan Media Updates Pencapaian Kinerja Keuangan BCA Syariah 2020 yang dilakukan secara virtual dari Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta (8/2).

Aset BCA Syariah di Desember 2020 tercatat sebesar Rp9,7 triliun. Naik sebesar 12,57% secara tahunan dibandingkan Desember 2019 sebesar Rp8,6 triliun. Pertumbuhan Aset BCA Syariah didukung oleh pertambahan Aset dari hasil penggabungan dengan Bank Interim dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) per Desember 2020 yang tercatat sebesar Rp6,8 triliun atau meningkat 10,37% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp6,2 triliun.

Pembiayaan BCA Syariah sampai dengan 2020 masih stagnan, dipengaruhi oleh rendahnya kebutuhan pembiayaam untuk ekpansi usaha dalam masa pandemi.  Pembiayaan BCA Syariah per Desember 2020 tercatat sebesar Rp5,6 triliun, terkoreksi sebesar 1,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, “Di tengah pandemi covid BCA Syariah tetap berkomitmen untuk melakukan fungsi intermediasi dalam penyaluran pembiayaan. Ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap sektor usaha dan mendukung pemulihan ekonomi dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.”

Penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih difokuskan pada sektor produktif diantaranya sektor perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah. Komposisi segmentasi pembiyaan BCA Syariah didominasi oleh pembiayaan produktif sebesar 75,61%, UMKM sebesar 22,11% dan pembiayaan komersial sebesar 2,28%.  Kualitas pembiayaan BCA Syariah dapat dipertahankan dengan baik dengan Non-Performing Funding (NPF) Gross tercatat sebesar 0,50% dan NPF Nett sebesar 0,01% atau turun sebesar 0,25% dibandingkan Desember 2019 yang tercatat sebesar 0,26%.BCA Syariah melakukan restruktur sebesar Rp876 miliar dengan komposisi 70% restruktur pembiayaan atau sebesar Rp614 Miliar diberikan kepada debitur yang terdampak Covid-19. Seiring dengan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi, Loan at Risk (LaR) BCA Syariah di Desember tercatat sebesar 16,34% atau turun sebesar 0,11% dibandingkan Juni 2020 sebesar 16,45%.  Pembiayaan yang direstruktur maupun LaR BCAS lebih rendah jika dibandingkan restruktur dan LaR Bank Umum Syariah yang tercatat sebesar 30%.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, “Sejalan dengan kinerja baik yang diraih perbankan Syariah, BCA Syariah mampu menujukkan kemampuannya untuk bertahan ditengah tantangan ekonomi. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik dengan mengedepankan prinsip kehatian-hatian menjadi kunci kami dalam melaksanakan operasional perbankan BCA Syariah.”

Profitabilitas sampai dengan Desember 2020 meningkat. dengan PBT (Profit Before Tax) tercatat sebesar 11,17% sebesar Rp92,6 miilar dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp83,3 miliar. Pertumbuhan laba BCA Syariah didukung oleh manajemen aset dan liabilitas perusahaan yang optimal.

Dalam mendukung tatanan kehidupan normal baru, BCA Syariah terus meningkatkan fitur-fitur e-channel untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi bagi para nasabah. Di masa pandemi ini, pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile meningkat 50% sebanyak 47 ribu pengguna dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 35 ribu pengguna. Sementara pengguna internet banking Klik BCA Syariah meningkat 128% menjadi sebesar menjadi 10 ribu pengguna dibandingkan tahun lalu di kisaran 4 ribu pengguna.  Transaksi melalui e-channel mendominasi jumlah transaksi BCA Syariah selama 2020.

Kembali